Ibukota – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian dan juga Muhammad Rian Ardianto memilih fokus penuh pada Kejuaraan Planet 2025 di tempat Paris, Prancis, sebelum menjalani masa transisi dengan pasangan baru masing-masing.
Kejuaraan Global yang mana akan berlangsung pada 25–31 Agustus itu menjadi momen terakhir Fajar/Rian tampil sama-sama pasca 11 tahun berpasangan.
Setelah turnamen tersebut, Fajar akan kembali dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri, sementara Rian akan berduet dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dalam dua kejuaraan berikutnya yaitu China Masters (16–21 September) juga Korea Open (23–28 September).
"Ya, sekarang saya juga Rian fokus ke Kejuaraan Bumi dulu. Kami terus berlatih serta mempersiapkan diri," kata Fajar ketika ditemui di area Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Fajar mengungkapkan langkah kembali berduet dengan Fikri setelahnya Kejuaraan Global 2025 merupakan hasil diskusi dengan instruktur di tempat sela tur Asia beberapa waktu lalu.
“Dari awalnya memang sebenarnya instruktur sudah ada ajak diskusi. Saya juga punya rencana dengan Rian sebelumnya, tapi ini masih masa percobaan. Pelatih kemudian PBSI ingin mengawasi bukti lebih besar perihal konsistensi saya dengan Fikri,” ujarnya.
Ia menambahkan, duetnya sama-sama Fikri direncanakan berlanjut hingga akhir tahun.
“Kalau saya pribadi, Fikri juga semangatnya bagus. Saya belaka ingin mendampingi serta saling membantu supaya dapat tampil maksimal,” kata Fajar.
Sementara itu, Rian juga memilih memusatkan perhatian sepenuhnya pada Kejuaraan Dunia. Ia tak ingin terbebani oleh pencapaian Fajar/Fikri yang baru belaka menjuarai kejuaraan Super 1000 China Open 2025.
“Ekspektasinya tidak ada mau terlalu tinggi. Apalagi Fajar baru juara juga. Saya bukan mau terbebani dengan itu. Yang pasti ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin saja juga semoga dapat dapat hasil maksimal dalam Kejuaraan Planet nanti,” ujar Rian.
Pelatih ganda putra PBSI Antonius Budi Ariantho menyatakan perpanjangan duet Fajar/Fikri di dalam dua pertandingan setelahnya Kejuaraan Planet merupakan bagian dari inisiatif evaluasi jangka menengah.
“Melihat penampilan Fajar/Fikri cukup baik dalam Japan Open lalu China Open, saya ingin lihat lagi apakah mereka itu bisa saja konsisten bersaing di dalam level atas,” kata Anton.
Menurut dia, uji coba komposisi pasangan ganda putra akan terus diadakan hingga akhir tahun sebelum PBSI menetapkan formasi permanen untuk musim 2026.
“Kalau Fajar/Fikri dapat menunjukkan konsistensi permainan, kemungkinan sanggup dipatenkan. Begitu juga pasangan-pasangan lain yang mana memberikan hasil positif,” katanya.
Fajar/Fikri sebelumnya mencetak sejarah dengan menjuarai Super 1000 China Open 2025 kemudian mengakhiri puasa penghargaan perwakilan Indonesia dalam pertandingan elite. Di final, merekan mengalahkan ganda putra Malaya Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-15, 21-14 pada laga 35 menit dalam Changzhou, Mingguan (27/7).
Sepekan sebelumnya, merekan juga mencapai fase perempat final Japan Open 2025.
Anton menjelaskan tindakan untuk menarik Fajar/Rian dari keikutsertaan di tempat Hong Kong Open 2025 (2–7 September) diadakan agar dia memiliki waktu persiapan optimal sebelum menjalani duet baru.
“Sekarang Fajar lalu Rian fokus ke Kejuaraan Dunia. Setelah itu, mereka punya dua minggu persiapan sebelum tampil dengan pasangan baru masing-masing,” ujarnya.
PBSI juga berada dalam menanti proses pemulihan ganda putra Daniel Marthin yang digunakan masih dibekap cedera. Anton memperkirakan Daniel baru bisa saja kembali berlaga mulai Januari 2026.
“Empat bulan ini jadi masa evaluasi. Sambil mengantisipasi pemulihan Daniel, kami terus cari formula terbaik untuk sektor ganda putra,” kata Anton.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.